Kujadikan dunia sebagai sebuah nirwana, untuk menemani hari-hariku yang penuh dengan asap debu lebamnya hati terluka. Setiap untai kata ini kusiratkan dengan segenggam rindu pada dunia yang telah menghilang……..
Setitik demi setitik, kealpaan kita sebagai insan mulai menjadi suatu realita yang membelenggu kita. Menggores luka dari hilayat kehidupan yang tak terucap…takkah kau mulai sadar dunia ini kan hancur,, semua hikayat para pembawa pesan telah mulai terbukti untuk kita…….
Detik-detik penghitungan tuk melupa semua dosa dan noda disini tak pernah hilang oleh para penjilat yang melaknat para penepi hanya karena inginkan suatu kebaikan…. Dari harapan yang kian lama kian pudar………..adakah nurani mendesir di setiap detak-detak kita yang bergulir dalam kematian??
Semua hal yang telah ada ini,….. harus kah ku pertahankan sampai batas waktu mengakhiri?? Karena semestinya tak ada yang melantunkan sebuah realita melankolis dingin hati beku melapuk……semua hanya membuat miris aku yang terlupa…… Tuhan terlalu cepat semua kau ubah, baru kemarin ku menghirup semua nikmat haru tawa sahabat yang memberi bahagia……….. kini semua terbuang meluka dan mengampas……
Kini aku di selimuti benalu-benalu harfiah caci pedih,, tak bisa kusalahkan pula mereka….. mereka hanyalah orang yang ingin dapat bantuanku…… keluar dari semua ini…….. tapi….. harus pada siapa aku kan bersandar……seseorang disini,, yang kalian buang, itulah yang aku perlukan… namun dia pergi karena laku lampah kalian!!!!
Aku menanti sebuah jawaban…….. dari pertanyaan hati yang kalian lalaikan……di setiap lembaran butir biduan hidup, dari setiap helai daun yang menangis…
Aku……….kan semakin tertepi……
Sebuah pesan untuk beberapa orang yang ku cintai……….
Pery Apriyanto, Sahabat – Sahabatku, Kartika, dan semua generasi Pasundan
Setitik demi setitik, kealpaan kita sebagai insan mulai menjadi suatu realita yang membelenggu kita. Menggores luka dari hilayat kehidupan yang tak terucap…takkah kau mulai sadar dunia ini kan hancur,, semua hikayat para pembawa pesan telah mulai terbukti untuk kita…….
Detik-detik penghitungan tuk melupa semua dosa dan noda disini tak pernah hilang oleh para penjilat yang melaknat para penepi hanya karena inginkan suatu kebaikan…. Dari harapan yang kian lama kian pudar………..adakah nurani mendesir di setiap detak-detak kita yang bergulir dalam kematian??
Semua hal yang telah ada ini,….. harus kah ku pertahankan sampai batas waktu mengakhiri?? Karena semestinya tak ada yang melantunkan sebuah realita melankolis dingin hati beku melapuk……semua hanya membuat miris aku yang terlupa…… Tuhan terlalu cepat semua kau ubah, baru kemarin ku menghirup semua nikmat haru tawa sahabat yang memberi bahagia……….. kini semua terbuang meluka dan mengampas……
Kini aku di selimuti benalu-benalu harfiah caci pedih,, tak bisa kusalahkan pula mereka….. mereka hanyalah orang yang ingin dapat bantuanku…… keluar dari semua ini…….. tapi….. harus pada siapa aku kan bersandar……seseorang disini,, yang kalian buang, itulah yang aku perlukan… namun dia pergi karena laku lampah kalian!!!!
Aku menanti sebuah jawaban…….. dari pertanyaan hati yang kalian lalaikan……di setiap lembaran butir biduan hidup, dari setiap helai daun yang menangis…
Aku……….kan semakin tertepi……
Sebuah pesan untuk beberapa orang yang ku cintai……….
Pery Apriyanto, Sahabat – Sahabatku, Kartika, dan semua generasi Pasundan
Sabtu, 21 November 2009
// //
0
komentar
//
0 komentar to "Pesan Terakhir…………."














Mengenai Saya

- Fikri Ario Rosmana
- Hi semua kenalin aku Fikri Ario Rosmana, anak kedua dari tiga bersaudara. tinggal di cianjur. dan sedang menjalani masa-masa kuliah
Blog Archive
Followers
Blog Pulpen Ario Rosmana's Fan Box
Blog Pulpen Ario Rosmana on Facebook
My Blogs
LINK SAHABAT
Banner Teman
Tukeran link
Copy kode di bawah masukan di blog anda, Nanti Vio akan segera linkback kembali


Posting Komentar